(Tugas terstruktur Virologi-ku ma temen, Nur Lu’lu Fitriyani)
Virus Rubella
Nama Rubella berasal dari bahasa Latin yang berarti merah kecil. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Rubivirus. Tidak ada obat spesifik untuk mengobati infeksi virus Rubella. Obat yang diberikan biasanya bersifat untuk meringankan gejala yang timbul. Bayi yang lahir dengan sindrom Rubella kongenital, biasanya harus ditangani secara seksama oleh para ahli. Semakin banyak kelainan bawaan yang diderita akibat infeksi kongenital, semakin besar pula pengaruhnya pada proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Biasanya infeksi Rubella kongenital dipastikan dengan pemeriksaan serologi segera setelah bayi lahir, yaitu dengan terdeteksinya IgM Rubella (immunoglobulin M) pada darah bayi (Anonymous, 2006). Seorang ibu positif Rubella hanya apabila hasil laboratorium menunjukan Rubella IgM-nya positif, tetapi apabila Rubella IgM-nya negatif dan Rubella IgG-nya positif, itu berarti si ibu mempunyai antibodi atau daya tahan tubuh terhadap virus Rubella, sedang virus Rubellanya sendiri tidak ada (Anonymous, 2008).
Cara pencegahan yang paling efektif adalah dengan pemberian imunisasi. Saat ini imunisasi yang dapat diberikan untuk mencegah Rubella adalah dengan pemberian vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella). Pemberian imunisasi MMR pada wanita usia reproduktif yang belum mempunyai antibodi terhadap virus Rubella sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi Rubella kongenital pada janin. Setelah pemberian imunisasi MMR, penundaan kehamilan harus dilakukan selama 3 bulan (Anonymous, 2006). Ahmed et al. (2006) menambahkan bahwa sejak tahun 1969, cara preventif yang efektif terhadap penyakit Rubella (campak Jerman) adalah dengan pemberian vaksin berupa virus Rubella aktif yang telah dilemahkan. Dosis tunggal vaksin Rubella disamakan dengan imunitas seumur hidup. Pernyataan ini berdasarkan penelitian yang menunjukkan hasil seluruh anak-anak dan wanita dewasa yang diberi vaksin Rubella, setelah beberapa tahun mereka mengandung dan anak yang dilahirkan tidak ada yang mengalami infeksi Rubella kongenital. Namun, pemberian vaksin hidup tidak dianjurkan untuk wanita hamil.
Anonymous (2007) menyatakan bahwa sistem imun humoral dan sistem imun termediasi akan aktif jika terjadi infeksi virus Rubella. Antibodi IgM dan IgG Rubella akan aktif setelah 14-18 hari infeksi virus, bersamaan dengan munculnya ruam merah. Setelah 2 bulan sejak infeksi, IgM Rubella berkurang dengan cepat dan biasanya tidak terdeteksi, sedangkan IgG Rubella akan terus ada. Setelah 1 minggu terjadi respon humoral terhadap infeksi virus Rubella, limfosit spesifik termediasi akan aktif menyerang virus Rubella dan sistem imun ini akan ada seumur hidup.
Daftar Referensi
Ahmed, R.; Hashmi, K.; Ullah, S.E.; Khanum, T.; Azmat, R. 2006. Study of Prevalence of Immune Status in Adult Females For Rubella Virus Infection. Pakistan Journal of Biological Sciences, Vol.9 No.5: 816 – 819.
Anonymous. 2006. http://www.anakku.net/content/campak-jerman-rubella Diakses: Senin, 6 April 2009, pukul 09.21 WIB.
Anonymous. 2007. Manual For The Laboratory Diagnosis Of Measles And Rubella Virus Infection Second Edition. WHO, Switzerland.
Anonymous. 2008. www.google.co.id Diakses: Senin, 6 April 2009, pukul 09.30 WIB.
Read Full Post »